PEMODELAN AMBLASAN TANAH DI WILAYAH DKI JAKARTA BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG GESER RATA-RATA HINGGA KEDALAMAN 30 METER (Vs30) USGS

PEMODELAN AMBLASAN TANAH DI WILAYAH DKI JAKARTA BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG GESER RATA-RATA HINGGA KEDALAMAN 30 METER (Vs30) USGS

Authors

  • Sutiyono Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan
  • Aditya Setyo Rahman BMKG
  • Rendinis Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan
  • Maria Jovanka Mayske Agatha Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat

Keywords:

amblesan tanah, Vs30 USGS, DKI Jakarta

Abstract

Amblasan tanah merupakan salah satu fenomena geologi yang dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur dan bangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi amblesan tanah antara lain sifat tanah, kondisi geologi, dan aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan amblesan tanah di wilayah DKI Jakarta berdasarkan kecepatan gelombang geser rata-rata hingga kedalaman 30 meter (Vs30) USGS. Data Vs30 diperoleh dari situs web USGS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Vs30 DKI Jakarta bervariasi mulai dari 188.303 m/s hingga 512.184 m/s. Wilayah yang memiliki Vs30 terendah tersebar di Jakarta Utara (Koja dan Cilincing), Jakarta Pusat (Gambir), dan Jakarta Barat (Grogol, Petamburan, Cengkareng dan sebagian kecil wilayah Kalideres). Nilai Vs30 tertinggi berada di daerah Penjaringan Utara dan Pademangan Utara. Berdasarkan nilai Vs30, wilayah DKI Jakarta dapat dibagi menjadi dua zona amblesan, yaitu zona amblesan rendah dan zona amblesan tinggi. Zona amblesan rendah meliputi wilayah Jakarta Utara (Koja dan Cilincing), Jakarta Pusat (Gambir), dan Jakarta Barat (Grogol, Tambora, Petamburan, Cengkareng dan sebagian kecil wilayah Kalideres). Nilai amblesan di zona ini berkisar antara 0.892 - 1.071 cm/tahun. Zona amblesan tinggi meliputi daerah Penjaringan Utara dan Pademangan Utara. Nilai amblesan di zona ini berkisar antara 4.018 - 6.94 cm/tahun.

References

Iwasaki, T., & Tokimatsu, K. (1982). Soil Liquefaction and Its Evaluation. Soils and Foundations. 22(1). 1-18.

Seed, H. B., Idriss, I. M., & Arango, I. (1983). Evaluation of Soil Liquefaction Potential Using Field Performance Data. Journal of the Geotechnical Engineering Division. 109(9). 1119-1136.

Seed, H. B., & Idriss, I. M. (1971). Soil Liquefaction and Earthquake Engineering. Berkeley, CA: Earthquake Engineering Research Center. University of California.

Seed, H. B., Tokimatsu, K., Harder, L. F., & Chung, R. M. (1985). Evaluation of Liquefaction Potential Using SPT and CPT Results. Journal of the Geotechnical Engineering Division. 111(10), 1425-1445.

Hardin, B. O., & Drnevich, L.P. (1972). Shear Modulus and Damping in Soils: Measurement and Parameter Evaluation. Journal of the Soil Mechanics and Foundations Division. 98(6). 617-653.

Idriss, I. M., & Seed, H. B. (1976). Soil Liquefaction and Its Evaluation. Journal of the Geotechnical Engineering Division. 102(9). 997-1018.

Seed, H. B., Idriss, I. M., & Barret, R. K. (1978). Simplified Procedure for Evaluating Soil Liquefaction Potential. Journal of the Geotechnical Engineering Division. 104(9). 997-1018.

Idriss, I. M., & Boulanger, R. W. (2008). Soil Liquefaction During Earthquakes. Earthquake Engineering Research Institute.

USGS. (2023). Vs30 Database. Washington, DC: USGS.

Susanto, R.D., Suparwoto, A.R., & Widyastuti, N.A. (2016). Karakterisasi amblesan tanah berdasarkan analisis data. Jurnal Geologi Indonesia. 31(2). 125-134. doi:10.17076/jgi.2016.v31i2.35 0.

Gofar, N., & Pohan,Y. E. (2018). Kajian Faktor-Faktor Penyebab Amblesan Tanah di Kota Medan. Jurnal Geodesi. 25(2). 115-126.

Angga Pradipta, D., & Sulistyo, B. (2022). Pengaruh curah hujan terhadap potensi tanah amblas di Kabupaten Tangerang. Jurnal Teknik Sipil. 1(1). 45-52.

Sari, Tri Wahyuni, et al. (2022). Fenomena Amblasan Lahan Akibat Beban Infrastruktur (Studi Kasus Desa Kaligawe dan Sekitarnya). Jurnal Ilmiah Geoscience 27(1): 1-10.

Yusrizal. (2019). Amblasan Tanah di Kawasan Gambut. Jurnal Tanah dan Iklim, 43(1): 1-10.

Rahman, M. A., Irfan, M., & Nurhayati, R. (2017). Pengaruh getaran tanah akibat peledakan terhadap kemantap an lereng tambang air laya selatan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Jurnal Teknik Pertambangan Universitas Bangka Belitung. 11(1). 1-9.

Anbazhagan, P., & Sitharam, T. G. (2013). Shear wave velocity and its relationship with soil properties. International Journal of Geotechnical Engineering. 7(3). 273-282.

Hanks, T. C., & Kanamori, H. (1979). A moment magnitude scale. Journal of Geophysical Research: Solid Earth. 84 (B5). 2348-2350. https://doi.org/10/1029/JB084iB05p02348

Imai, T., & Tonouchi, K. (1982). Correlation of N-value with S-wave velocity and shear modulus. Soils and Foundations. 22(2). 72-87.

Seed, R. B., Idriss, I. M., Makdisi, F. F., Seed, H. B., dan Tokimatsu, K. (1973). The influence of soil conditions on ground motions during earthquakes. CA: Earthquake Engineering Research Center, University of California.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2019). SNI 03-1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan Gedung dan nongedung. Jakarta: BSN.

https://www.usgs.gov/program s/earthquake- hazards/science/vs30-models- and-data. (diakses pada 3 Januari 2024).

Downloads

Published

2024-03-01

How to Cite

Sutiyono, Rahman, A. S., Rendinis, & Agatha, M. J. M. . (2024). PEMODELAN AMBLASAN TANAH DI WILAYAH DKI JAKARTA BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG GESER RATA-RATA HINGGA KEDALAMAN 30 METER (Vs30) USGS: PEMODELAN AMBLASAN TANAH DI WILAYAH DKI JAKARTA BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG GESER RATA-RATA HINGGA KEDALAMAN 30 METER (Vs30) USGS. Buletin Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika, 4(1), 20–27. Retrieved from https://balai2bmkg.id/index.php/buletin_mkg/article/view/98

Most read articles by the same author(s)