IDENTIFIKASI LETUSAN DEBU VULKANIK GUNUNG MARAPI DENGAN CITRA SATELIT HIMAWARI-9 ( STUDI KASUS 03 - 05 DESEMBER 2023)
IDENTIFICATION OF VOLCANIC ASH ERUPTION OF MOUNT MARAPI USING HIMAWARI-9 SATELLITE IMAGENERY (STUDY CASES 3-5 DECEMBER 2023)
Keywords:
curah hujan, Gunungmarapi, Sumatera barat, Rajektori, DebuvulkanikAbstract
Debu vulkanik merupakan bahan material vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan gunung berapi yang bisa terdiri dari batuan yang berukuran besar hingga berukuran halus.Indonesia mempunyai 3 lempeng tektonik yang aktif yakni lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik sehingga mengakibatkan munculnya zona subduksi (pertemuan dua lempeng) hal tersebut yang membuat Indonesia mempunyai banyak gunung berapi yang aktif, Gunung marapi adalah salah satu dari 129 gunung yang aktif di indonesia hingga saat ini, Gunung Marapi mempunyai Ketinggian 2.891 meter (9.465,2 kaki). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar untuk menganalisis dampak erupsi Gunung Marapi pada tanggal 03-05 Desember 2023. Metode penelitian menggunakan citra satelit HIMAWARI 9 dan data ECMFW yang diolah dengan GrADS. Hasil visualisasi pada 03 Desember 2023 menunjukkan kesulitan identifikasi erupsi karena tertutup awan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sebaran debu vulkanik dan trajectori terhadap erupsi gunung marapi tanggal 03 - 05 Desember 2023, dengan pemanfaatan satelit himawari-9 yang di olah di SATAID dengan data dari Filezilla serta menggunakan metode RGB dalam pengolahan hasil visualisasi sebaran debu vulkanik dan trajectori maka hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Metode RGB menggunakan citra satelit Himawari-9 didapati dengan baik mendeteksi pola spasial sebaran dan trajektori debu vulkanik. Pada 04 Desember, sebaran abu vulkanik masih tertutup awan, namun pada 23.50 UTC terlihat sebaran debu vulkanik ke barat daya. Pada 05 Desember, sebaran abu vulkanik mengarah ke barat daya. Interpretasi trajectory erupsi menunjukkan pergerakan abu vulkanik ke utara, barat daya, selatan, tenggara, dan akhirnya ke timur. Peta streamline pada 05 Desember 2023 pukul 01.00-03.00 UTC memperkuat arah sebaran debu vulkanik. Arah angin pada waktu tersebut mendukung sebaran debu vulkanik ke barat daya dengan kecepatan berkisar antara 1,2-6 knot.
References
REFERENSI
NASA (National Aeronautics and Space Administration). (2003). Engine Damage to a NASA DC-8- 72 Airplane From a High-Altitude Encounter with a Diffuse Volcanic Ash Cloud. NASA/TM-2003-212030.
Pratomo, I. (2014). Klasifikasi gunung api aktif Indonesia, studi kasus dari beberapa letusan gunung api dalam sejarah. Indonesian Journal on Geoscience, 1(4), 209–227. https://doi.org/10.17014/ijog.vol1no4.20065
Bemmelen, R.W. van, 1949.The geology of Indonesia.Martinus Nijhoff, The Hague, Netherland. http://www.lapan.go.id. Diakses pada 2014-02-15
Kusumadinata, K., 1979. Data Dasar Gunungapi Indonesia. Direktorat Vulkanologi.
Kementerian ESDM. Pengenalan Gunung Api. http://www.esdm.go.id. Diunduh pada tanggal 3 Maret 2013.Var
BPBD. 2013. Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam Tahun 2012. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Datar, Batungkar.
Shimizu, A. (2020). Newly proposed RGBs by Himawari-8 and some case studies. Meteorological Satellite Center Technical Note, (65).
BMKG. (2011). Pedoman Operasional Pengelolaan Citra Satelit Cuaca. Jakarta: Pusat Meteorologi Publik.


