ANALISIS PERUBAHAN TREN LINIER CURAH HUJAN DI KOTA SORONG PAPUA BARAT
ANALYSIS OF CHANGES IN RAINFALL LINEAR TREN IN SORONG CITY, WEST PAPUA
Keywords:
Tren Curah Hujan, CDD, CWD, Fraksi HujanAbstract
Perubahan tren curah hujan merupakan salah satu indikator terjadinya perubahan iklim sehingga diperlukan upaya-upaya untuk mengidentifikasi perubahan dari parameter iklim sebagai salah satu langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perubahan tren curah hujan di Kota Sorong berdasarkan curah hujan tahunan, hari hujan (HH), fraksi hujan, Consecutive Dry Days (CDD) dan Consecutive Wet Day (CWD). Data yang digunakan adalah data curah hujan harian periode 2007-2020 wilayah Kota Sorong dengan metode penelitian yaitu analisis tren linier sederhana dan statistik deskriptif untuk menguraikan hasil berdasarkan grafik sehingga lebih ringkas dan mudah dipahami. Hasil penelian menunjukkan bahwa tren curah hujan mengalami penurunan yang ditandai dengan slope negatif sebesar 81.16 mm/tahun dengan penurunan tren hari hujan terbesar pada kategori curah hujan rendah (0-20 mm/hari) sebesar -1.1692 hari/tahun. Tren fraksi hujan menunjukkan nilai negatif pada semua kategori intensitas curah hujannya dengan peningkatan terbesar pada kriteria curah hujan >20 mm/hari sebesar -0.1029 %. Kemudian untuk tren CDD dan CWD mengalami kenaikan yang ditandai dengan slope positif sebesar 0.8703 dan 0.211 hari/tahun.
References
D. Susilokarti, S. S. Arif, S. Susanto, and L. Sutiarso, “Identifikasi Perubahan Iklim Berdasarkan Data Curah Hujan di Wilayah Selatan Jatiluhur Kabupaten Subang, Jawa Barat,” J. Agritech, vol. 35, no. 01, 2015.
E. Aldrian and D. Sucahyono, Kamus Istilah Perubahan Iklim. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2013.
R. Modarres and V. de Paulo Rodrigues da Silva, “Rainfall trens in arid and semi-arid regions of Iran,” J. Arid Environ., vol. 70, no. 2, 2007, doi: 10.1016/j.jaridenv.2006.12.024.
R. Sitti and Y. Baliadi, “APLIKASI METODE TREN WAKTU SATU RAGAM DALAM PERAMALAN TOLERANSI KOMODITAS PANGAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI PAPUA,” Inform. Pertan., vol. 27, no. 1, 2018, doi: 10.21082/ip.v27n1.2018.p35-46.
N. Puspitasari and O. Surendra, “Analisis Tren Perubahan Suhu Udara Minimum Dan Maksimum Serta Curah Hujan Sebagai Akibat Perubahan Iklim Di Provinsi,” SAINS, vol. 16, no. 2, pp. 66–72, 2016.
M. Iqbal, “Analisis Tren Linier Dengan Metode Kuadrat Terkecil Untuk Meramalkan Perkembangan,” Univ. Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, vol. 80, 2009.
E. Aldrian and R. Dwi Susanto, “Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature,” Int. J. Climatol., vol. 23, no. 12, 2003, doi: 10.1002/joc.950.
J. I. Hamada, M. D. Yamanaka, J. Matsumoto, S. Fukao, P. A. Winarso, and T. Sribimawati, “Spatial and temporal variations of the rainy season over Indonesia and their link to ENSO,” J. Meteorol. Soc. Japan, vol. 80, no. 2, 2002, doi: 10.2151/jmsj.80.285.
S. M. Arief, R. H. Siburian, and W. Wahyudi, “Tingkat Kerentanan Banjir Kota Sorong Papua Barat,” Median J. Ilmu Ilmu Eksakta, vol. 11, no. 2, 2019, doi: 10.33506/md.v11i2.456.
D. O. Lestari, E. Sutriyono, S. Sabaruddin, and I. Iskandar, “Respective Influences of Indian Ocean Dipole and El Niño-Southern Oscillation on Indonesian Precipitation,” J. Math. Fundam. Sci., vol. 50, no. 3, pp. 257–272, 2018, doi: 10.5614/j.math.fund.sci.2018.50.3.3.