PENGARUH GAYA GESEK DAN TEKANAN HIDROSTATIK PADA PROPAGASI TSUNAMI (STUDI KASUS : JAWA TIMUR 3 JUNI 1994)
Keywords:
tsunami, gaya gesek, hidrostatikAbstract
Pada tanggal 3 Juni 1994 pukul 01.18 WIB (2 Juni 1994 pukul 18.17 GMT) gempa sebesar 7,7 Skala Ritcher yang terjadi di Jawa Timur dengan titik pusat gempa berada di 10.4770S dan 112.8350E (USGS, 2012), menimbulkan tsunami dengan ketinggian run-up mencapai 14 meter, menyebabkan 223 orang tewas, 400 orang luka-luka dan 15 orang lainnya hilang terutama di daerah Pancer sekitar 50 Km Barat daya Banyuwangi lebih dari 70% bangunan rusak. Tujuan penelitian ini akan dilakukan hipotesis mengenai pengaruh gaya gesek dan tekanan hidrostatik terhadap propagasi gelombang tsunami. koefisien gesekan f dan Koefisien Manning's roughness dapat menyebabkan selisih run-up tsunami antara model dan run-up hasil survey lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis selisih antara run-up tsunami antara model dan data survey / pengamatan. Hasil yang diperoleh adalah model 1 dan model 2 tidak memperhitungkan pengaruh gaya gesek, tekanan hidrostatik terhadap propagasi gelombang tsunami dan manning's roughness (koefisien kekasaran) sehingga menyebabkan selisih run-up tsunami antara model dan run-up hasil survey lapangan teramat besar yaitu >12 m. Sedangkan model 3 memperhitungkan pengaruh gaya gesek, tekanan hidrostatik terhadap propagasi gelombang tsunami dan manning's roughness, sehingga selisih antara model 3 dan hasil survey lapangan hanya 0,33 m.
References
Setyonegoro, W., dkk.. (2012). Analisis Sumber Gempabumi dengan Potensi Tsunami pada Segmen Mentawai, Jurnal Meterologi dan Geofisika (BMKG). Vol.13, No.2, page : 139-138, 2012. ISSN 1411 – 3082.
Natawidjaja D, Sieh K, Galetzka J, Suwargadi B, Cheng H Edwards R, Chlieh, M. (2007). Interseismic deformation above the Sunda Megathrust recorded in coral microatolls of the Mentawai islands, West Sumatra. Journal of Geophysical Research. 112.
Wallansha R and Setyonegoro, W. (2015). "Skenario Tsunami Menggunakan Data Parameter Gempabumi Berdasarkan Kondisi Batimetri (Studi Kasus: Gempabumi Maluku 28 Januari 2004)"". Jurnal Segara Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), ISSN: 1907-0659, Vol.11, No.2, page: 159-168.
Shanmugam, G. (2012). O Process - sedimentological challenges in distinguishing paleo-tsunami deposits. Natural Hazards. 63. 5-30. 10.1007/s11069-011-9766-z.
Lander, Karen & Bruce, Vicki. (2003). The role of motion in learning new faces. Visual Cognition. 10. 897-912. 10.1080/13506280344000149.
Bock, L. Y. and Prawirodirdjo, J. F. (2003). Crustal motion in Indonesia from Global Positioning System measurements. Journal of Geophysical Research, Vol. 108, No. B8.
Geist, Vasily V. Titov, Diego Arcas, Fred F. Pollitz, and Susan L. Bilek, Implications of the 26 December 2004 Sumatra-Andaman Earthquake on Tsunami Forecast and Assessment Models for Great Subduction-Zone Earthquakes, Bulletin of the Seismological Society of America, Vol. 97, No. 1A, pp. S249–S270, January 2007.
Papazachos BC, Scordilis EM, Panagiotopoulos DG, Papazachos CB, Karakaisis GF (2004) Global Relations between Seismic Fault Parameters and Moment Magnitude of Earthquakes. Greece, Vol. XXXVI. Proceedings of the 10 International Congress, Thessaloniki, April 2004Th 36(3):1482-1489.
Geist, Eric & Dmowska, Renata. (1999). Local Tsunamis and Distributed Slip at the Source. Pure and Applied Geophysics. 154. 485-512. 10.1007/s000240050241.
Abercrombie, Rachel & Antolik, Michael & Felzer, Karen & Ekström, Göran. (2001). The 1994 Java tsunami earthquake: Slip over a subducting seamount. Journal of Geophysical Research. 106. 6595-6608.
Tsuji Yoshinobu, Imamura Fumihiko, Matsutomi Hideo, Synolakis Costas E., Nanang Puspito T., Jumadi, Harada Satoshi, Han Se Sub, Arai Ken'ichi, Cook Benjamin. 1995. Field Survey of the East Java Earthquake and Tsunami of June 3, 1994. Pure and Applied Geophysics, Vol.144, Issue 3-4, pp. 839-854.
Natakusumah, Dantje K & Kusuma, Muhammad Syahril Badri & Darmawan, Hendra & Adityawan, Mohammad & Farid, Mohammad. (2007). Pemodelan Hubungan Hujan dan Aliran Permukaan pada Suatu DAS dengan Metoda Beda Hingga. ITB Journal of Sciences. 39. 97-123. 10.5614/itbj.sci.2007.39.1-2.6.
Imamura, Fumihiko, Ahmet Cevdet Yalciner dan Gulizar Ozyurt, 2006, “Tsunami Modelling Manual”, Jepang: Tohoku University.
Wells, D.L., & Coppersmith, K.J. (1994). New Empirical Relationships among Magnitude, Rupture Length, Rupture Width, Rupture Area, and Surface Displacement. Bulletin of the Seismological Society of America, 84(4). 974-1002.
Nakamura, M. 2006. Source fault model of the 1771 Yaeyama Tsunami-Southern of Ryukyu island Japan, Inferred from Numerical Simulation, Pure Appl. Geophys., 163, 41-54.
Setyonegoro, W. (2011). Tsunami Numerical Simulation Applied to Tsunami Early Warning System, Journal of Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Vol.12, No.1, Hal : 21 -32, Mei 2011.
Imamura F, Yalciner AC, Ozyurt G (2006) Disaster Control Research Center, Tohoku University., Sendai, Japan. Tsunami Modelling Manual. http://www.tsunami.civil.tohoku.ac.jp/hokusai3/J/projects/manual-ver-3.1.pdf. Print. Off.