STUDI AWAL KEGEMPAAN SESAR AKTIF MEMBERAMO PAPUA DAN IMPLIKASINYA

Authors

  • Jaya Murjaya Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG
  • Petrus Demon Sili

DOI:

https://doi.org/10.3451/buletinmkg.v2i6.48

Keywords:

gempabumi multiplet, mekanisme sumber, slip

Abstract

Sesar aktif Membarano terletak di sekitar pegunungan Gauttier dan zona pesisir Kabupaten Sarmi-Papua.  Sesar ini diduga membangkitkan gempabumi multiplet (multiplet earthquakes) pada tanggal 9 dan 10 September 2022 dan terdapat dua gempabumi yang signifikan. Gempabumi tanggal 9 September 2022 dengan magnitude (M) 5.9 (USGS, M 6.2) dan gempabumi 10 September 2022 M 6.2 (USGS, M 6.2) dengan jeda waktu kurang lebih 34 menit. Pada katalog tercatat gempabumi tanggal 1 Juli 1906 magnitudo 7.8 dengan kedalaman (h) 35 km (USGS) dan sebelum itu tidak ada data di sesar Memberamo. Setelah itu terjadi serentetan gempabumi (M > 7) di sesar tersebut, dan terkini gempabumi tanggal 10 September 2022 (M 6.2) dengan posisi episenter pada koordinat 2.04o LS-138.26o BT. Episenter gempabumi ini terletak (hampir sama) dengan episenter gempabumi tanggal 19 September 1950 (M 7.2 dan h 30 km) pada posisi episenter di 2.077o LS-138.151o BT. Hasil dari studi awal ini diharapkan dapat lebih memahami pola kegempaan sesar Memberamo dan menjadi salah satu masukan dalam perencanaan tata ruang jangka panjang dalam upaya mitigasi resiko bencana gempabumi di wilayah tersebut. Analisis mekanisme sumber (mechanism focal) menunjukan dominasi gempabumi dengan mekanisme naik (thrust/reverse). Hasil analisis distribusi episenter dan analisis slip menunjukan sesar Meberamo mempunyai arah barat laut-tenggara.

References

Bock.Y, Linette Prawirodirdjo, Genrich. J.F, Stevens. C.W, McCaffrey.R, Cecep Subarya, Puntodewo, and Calais.E. (2003). Crustal motion in Indonesia from Global Positioning System measurements. Journal Geophysics Research., 108, No. B8, 2367.

International Institute of Seismology and earthquake Engineering, Building Research Institute. (2010). Bahan Kuliah. Tsukuba, Japan.

Badan Meteorologi Klimatologi. (2019). Katalog Gempabumi Indonesia. Jakarta.

United State Geological Survey. (2020). (www.usgs.gov) earthquake map.

Pusat Studi Gempa Nasional. (2017). Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017. Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman. Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Konsorsium Lembaga.

R. Gastineau; J.de Sigoyer; P. Sabatier; S.C. Fabru; F.S. Anselmetti; A.L. Develle; M. Sahin; S. Gunduz; F.Nissen; A.C. Gebhardt. (2020). Active Suaquatic Fault Segment in Lake Iznik Along the middle strand of the North Anatoliam Fault, N.W Turkey. Tectonic. http://doi.org/101029/2020TC 006404.

David W.S; Stephen H.Kirby; Roland von Huene; Holly Ryan; Ray E. Wells; Eric L. Geist. (2015). Great (Mw ≥ 8.0) megathrust earthquakes and the subduction of excess sediment and bathymetrically smooth seafloor. Geosphere (2015)11(2):236-265.

Soedarmo R.P. (1978). Statistical Analysis of The earthquakes Occurrence and Seismic Activity in Some of Indonesian Region 1897-1973. Pusat Meteorologi dan Geofisika. Departemen Perhubungan.

Edward A. Keller and Nicholas Pinter. (1996). Actice Tectonics-“Earthquakes, Uplift and Landscape”. United States of America : Prentice Hall.

Downloads

Published

2022-10-01

How to Cite

Murjaya, J., & Sili, P. D. (2022). STUDI AWAL KEGEMPAAN SESAR AKTIF MEMBERAMO PAPUA DAN IMPLIKASINYA. Buletin Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika, 2(6), 1–9. https://doi.org/10.3451/buletinmkg.v2i6.48