PEMANFAATAN DATA AWOS UNTUK MENGINDENTIFIKASI ANGIN DI LANDAS PACU BANDARA SUPADIO PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN WRPLOT
Keywords:
Angin, AWOS, WRPLOT, Windrose, Runway, Takeoff, LandingAbstract
Pemanfaatan peralatan canggih di bandar udara sangat dibutuhkan dalam rangka meminimalisir kecelakaan pesawat terutama pada saat takeoff dan landing. Bandar udara dengan landasan pacu yang memiliki sistem instrumen lepas landas (ILS) biasanya sudah memiliki peralatan otomatis untuk mengukur dan melaporkan unsur atau informasi cuaca yang dibutuhkan pada saat lepas landas. Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak telah memiliki Automated Weather Observing System (AWOS) kategori III yang terpasang di runway 15 dan 33 (R15/R33). Salah satu unsur atau parameter cuaca yang dihasilkan AWOS adalah arah dan kecepatan angin. Data arah dan kecepatan angin yang dihasilkan diolah menggunakan aplikasi WRPLOT (Wind Rose Plot for Meteorological Data) yang dapat menggambarkan distribusi arah dan kecepatan angin atau diagram wind rose dimasing-masing runway (R15 dan R33). Kondisi angin selama periode 2019-2022 pada R15 angin dominan bergerak dari arah timur laut (22.5°-67.5°) dengan prosentase sebesar 16.1% arah angin dominan berikutnya dari arah timur (67.5°-112.5°) dengan prosentase 14.9% dengan kecepatan angin yang paling dominan adalah 1.75-4.86 knot sebanyak 55.6%. Sedangkan pada R33 arah angin dominan bergerak dari arah timur (67.5°-112.5°) dengan prosentase 14.5% dan arah angin dominan berikutnya dari arah timur laut (22.5°-67.5°) dengan prosentase 14.0% dengan kecepatan angin yang paling dominan adalah 1.75-4.86 knot sebanyak 55.0%. Selama periode tahun 2019-2022 di Bandara Supadio Pontianak angin dengan kecepatan lebih dari 10 knot sering terjadi dari arah tenggara–utara.
References
ICAO (2010). Annex 3: Meteorological Service for International Air Navigation, Montreal: ICAO.
BMKG (2014). Peraturan Kepala BMKG Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Uraian Tugas Stasiun Meteorologi, Jakarta: BMKG.
ICAO (2009). Annex 14: Aerodromes. Vol 1. Aerodrome Design and Operations, Montreal: ICAO.
Putra, M., dkk. (2020). Mengenal Awos Sistem Pengamat Cuaca Otomatis untuk Layanan Informasi Cuaca Penerbangan, Jakarta: Kencana.
Tjasyono, B. (1999). Klimatologi Umum, Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Soepangkat (1994). Pengantar Meteorologi, Jakarta: Akademi Meteorologi dan Geofisika.
Fitriyawita, M., dkk. (2020). Hubungan Pola Garis Arus Angin (Streamline) dengan Distribusi Hujan di Kalimantan Barat, PRISMA FISIKA, 8 (2), 135-146.
Tjasyono, B. (1999). Klimatologi Umum, Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Fadholi, A. (2013). Analisis Data Arah dan Kecepatan Angin Landas Pacu (Runway) Menggunakan Aplikasi Windrose Plot (Wrplot), Jurnal Ilmu Komputer, 9 (2), 91-94.
Crutcher, H.L. (1956). On The Standard Vector-Deviation Wind Rose, Jurnal Of Meteorology, 14, 28-33.
Wind Rose Resources. (https://www.nrcs.usda.gov/wps/portal/wcc/home/climateSupport/windRoseResources), diakses 17 Oktober 2022.
Lakes Environmental (2011). WRPLOT View: Wind Rose Plots for Meteorological Data, Ontario: Lakes Environmental.
