ANALISIS HUBUNGAN SUHU UDARA DI PROVINSI BANTEN TERHADAP PARAMETER KELEMBAPAN UDARA, CURAH HUJAN, ENSO, SOI, DAN IOD
ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP OF AIR TEMPERATURE IN BANTEN PROVINCE ON THE PARAMETER OF AIR HUMIDITY, RAINFALL, ENSO, SOI, AND IOD
Keywords:
Surface Air Temperature, Relative Humidity, Rainfall, ENSO, SOI, IODAbstract
Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang memiliki permasalahan lingkungan akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan pengembangan wilayah yang terus menerus tanpa diikuti keseimbangan wilayah. Hal ini menyebabkan Provinsi Banten masuk dalam kategori kota dengan suhu terpanas di Indonesia pada tahun 2023. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan fluktuasi suhu udara serta hubungan antara suhu udara terhadap kelembapan udara, curah hujan, ENSO, SOI, dan IOD. Data suhu udara bulanan selama 30 tahun terakhir (1991–2020) diambil dari 5 stasiun pengamatan BMKG yang berada di Provinsi Banten, kemudian dilakukan perhitungan rata-rata tahunan dan bulanannya. Analisis korelasi dilakukan terhadap parameter kelembapan udara, curah hujan, dan indeks fenomena variabilitas iklim (ENSO, SOI, dan IOD). Hasilnya didapat bahwa terjadi peningkatan trend suhu udara tahunan selama 30 tahun di Provinsi Banten. Fluktuasi suhu udara bulanan memiliki pola bimodial dengan puncak berada di bulan April-Mei dan Okotober, sedangkan lembah berada pada bulan Februari dan Juni-Agustus. Korelasi antara suhu udara dengan kelembapan udara dan curah hujan bernilai negatif. Analisis dengan indeks fenomena variabilitas iklim menunjukkan bahwa fluktuasi suhu udara tidak berkorelasi dengan ENSO (El Nino Southeast Oscillation), namun berkorelasi lemah dengan SOI (Southern Oscillation Index) dan IOD (Indian Ocean Dipole).
References
Ardhitama, A., & Sholihah, Rias. (2013). Model Simulasi Prakiraan Ch Bulanan Pada Wilayah Riau. Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, Volume 14 No. 2 Hal. 95-104.
Budiwati, T., et al. (2010). Unsur-Unsur Kimia Air Hujan Di Bandung. Jurnal Sains Dirgantara, Volume 7 No. 2 Hal. 100–112. http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_sains/article/view/1118
Handoko. (1994). Klimatologi Dasar.Pustaka Jaya. Jakarta.
Harjono, W., M. (2004). Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VIII. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Hidayat, A. M., et al. (2018). Korelasi Indeks Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index (SOI) dengan Variasi Curah Hujan di Semarang. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Volume 19 No. 2 Hal. 75-81.
Kalfuadi, Y. (2009). Analisis Temperature Humidity Index (THI) Dalam Hubungannya dengan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus Kabupaten Bungo – Propinsi Jambi). Skripsi. Fakultas MIPA. IPB. Bogor.
Mulyono, Dedi. (2014). Analisis Karakteristik Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Garut Selatan. Jurnal Konstruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Volume 13 No. 1.
Pertiwi, D., A., & Paski, J., A., I. (2021). Korelasi Southern Oscillation Index (SOI) dan Dipole Mode Index (DMI) Terhadap Variabilitas Curah Hujan di Utara Jawa. Buletin Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik, Volume 1 No. 1 Hal. 7-13.
Prasetyo, S., et al. (2021). Karakteristik Suhu Udara di Pulau Jawa Kaitannya Dengan Kelembapan Udara, Curah Hujan, SOI, dan DMI. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL), Volume 5 No. 1.
Rahayu, N., A., et al. (2018). Analisis Pengaruh Fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) Terhadap Curah Hujan di Pulau Jawa. Jurnal Geodesi Undip, Volume 7 No. 1.
Sofia, E., & Amalia, M. (2021). Analisis Karakteristik Curah Hujan di Kota Banjarbaru Berdasarkan Data Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Jurnal Teknologi Berkelanjutan, Volume 10 No. 1 hal. 34-39. http://jtb.ulm.ac.id/index.php/JTB
Sucahyono, D., & Fatchiyah. (2005). Variabilitas hujan di Sulawesi dan Korelasinya dengan Anomali Suhu Muka Laut di Samudera Hindia bagian Tenggara dan ENSO periode 2001 – 2005. Jurnal Meteorologi Geofisika, Volume 6 No.2 Juni
Tjasyono, B. (2004). Klimatologi. Institut Teknologi Bandung.
